Belajar dari Perceraian Artis, Psikolog : Pasangan yang akan Menikah Harus Punya Motivasi yang Jelas

Lifestyle

Psikolog Anak, Remaja dan Keluarga Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Republik Indonesia Novita Tandry mengungkap pelajaran penting dari kasus perceraian Ria Ricis dan Teuku Ryan. Dari sisi psikologis ia menyatakan, sejak mengawali membangun rumah tangga baik suami dan istri harus memiliki motivasi yang jelas dalam pernikahan. Bukan hanya sekadar terdesak orangtua dan keluarga, karena usia yang tak muda atau menikah karena dorongan sosial dimana harus memiliki keturunan.

"Bukan seperti orang kerja, gak cocok cari perusahaan lain yang bisa memenuhi sesuai apa yang dimau. Setelah motivasi menikah jelas maka kata dia, muncullah komitmen untuk menjaga hubungan dalam pernikahan. Latihan Soal Ulangan BAB 1 IPAS Kelas 5 SD Semester 1 Kurikulum Merdeka Lengkap dengan Kunci Jawaban

Kunci Jawaban Post Test Modul 4 Kompetensi Numerasi dalam Rapor Pendidikan, Meningkatkan Kompetensi Soal & Kunci Jawaban Post Test Modul 3, Apa Lima Posisi Kontrol Guru Menurut Diane Gossen? Kunci Jawaban Post Test Modul 4 Disiplin Positif: Hukuman dan Konsekuensi

Kunci Jawaban Latihan Pemahaman & Cerita Reflektif Modul 4 Hukuman vs Konsekuensi vs Restitusi Gratis! Link Download PDF Buku Siswa Kurikulum Merdeka SMA/SMK Kelas 10 12 Mapel PPKn LINK PDF Buku Siswa Kurikulum Merdeka SD Kelas 6 Semester 2 Indonesia, Matematika, Inggris, IPAS

"Motivasi kalau itu saja gak cukup, kalau menikah itu komitmen harus diperjuangkan seumur hidup sampai maut memisahkan. Komitmen itu gak mudah, berada disana dan gak bisa keluar dari situ. Tapi kalau gak punya motivasi kuat akan gampang bercerai, gak cocok sudah tinggalkan," jelas Novita. Ia menyebut, menjadi hal lumrah jika sering mengalami naik turun perasaan dalam berumah tangga merupakan hal biasa namun saat sudah memiliki motivasi dan komitmen maka jurang perceraian sulit ditembus. "Kadang kalau kita merasakan kesel, bosan, kok saya kayaknya salah milih pasangan tapi setelah itu beberapa jam kemudian baik lagi, luluh lagi dan he is the right one.

Dari yang rasanya pengen ngamuk kan jadi luluh, itu naik turun nya perasaan roller coster itu alami. Kembali lagi motivasi apa dulu, kalau salah ya gampana cerai Motivasi kalau main main doang pasti cerai," pesan dia. Karena itu, ia berpesan bagi pasangan yang akan menikah untuk senantiasa mengkomunikasikan dan terbuka dalam semua hal sejak awal seperti pembicaraan terkait kesehatan diri maupun finansial. Selain itu, wajib pula pasangan suami istri untuk benar benar menyiapkan fisik dan mental sebelum membangun rumah tangga.

"Juga penting ikut bimbingan konseling pra nikah dan tentu tes kesehatan atau skrining," ujar Novita. Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *